Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba untuk melengkapi artikel tentang tips pertanian. dan tema yang akan saya bahas pada kesempatan kali ini yaitu tentang Organisme Pengganggu Tumbuhan.
Pengertian mengenai Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah sebuah bentuk hidup yang memakan atau menyerang tanaman hingga menyebabkan kerusakan tanaman dan mengakibatkan kerugian hasil baik secara kualitatif maupun kuantitatif bagi manusia.
Kerusakan tanaman itu sendiri dapat diartikan sebagai setiap perubahan tanaman dan hasilnya yang dapat mengakibatkan turunnya kualitas dan kuantitas dari hasil yang dikehendaki. Pada dasarnya kerusakan tanaman tersebut oleh faktor biotik dan abiotik. Faktor Biotik adalah mahluk hidup baik berupa hewan, tumbuhan maupun mikroorganisme, sedangkan faktor abiotik adalah faktor diluar mahluk hidup seperti faktor iklim dan faktor lingkungan lainnya.
Untuk memudahkan pengertian mengenai Organisme Pengganggu Tanaman ini mungkin dapat dibagi menjadi tiga istilah yaitu;
- Hama Tanaman;
- Penyakit Tanaman;
- Tumbuhan Pengganggu.
Hama Tanaman
Hama (Pest) dalam arti luas adalah semua bentuk-bentuk hidup yang memakan atau menyerang tanaman-tanaman hingga mendatangkan kerusakan hasil, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif bagi manusia. Kerusakan tersebut bisa terjadi baik ketika tanaman masih dilapangan, dalam processing, dalam penyimpanan maupun dalam perjalanan (transport).
Pengertian hama dalam arti sempit adalah organisme selain jasad renik (endawan, bakteri, virus dan mikroplasma). kehadiran suatu hama dalam usaha pertanian merupakan suatu kendala yang cukup serius, karena gangguan hama dapat mengurangi hasil produksi yang pada akhirnya mempengaruhi juga harga pasar. Menurut taksiran kerugian yang disebabkan oleh serangga hama di Negara-negara maju berkisar antara 5-15 % dari seluruh hasil pertanian per tahun (pealr dan Davidson, 1956 vide sunjaya, 1970). Krugian tersebut belum termasuk yang disebabkan oleh hama-hama lainnya seperti tikus, akarina, keong dan lain-lainnya.
Untuk memberantas hama tanaman perlu dipelajari mengenai biologi (peredaran hidupnya) dan ekologi ( keadaan setempat yang mengpengaruhi perkembang-biakannya ), phenologi (asal usulnya), dan epidemiologi (cara penyebarannya) hama yang bersangkutan.
Penggolongan Hama
Hama-hama tanaman terdiri dari bermacam-macam binatang yang termasuk ke dalam 4 filum yaitu:
- Filum Chordata yang meliputi kelas mamalia dan aves;
- Filum Molusca yang meliputi kelas gastropoda;
- Filum Arthopoda yang meliputi kelas Hexapoda dan archnida;
- Filum Nematoda.
Dari keempat filum tersebut yang paling banyak menyerang tanaman adalah filum arthopoda yaitu golongan serangga dan tungau. sedangkan dari filum chordata yang terpenting adalah tikus dan tupai, sedangkan babi hutan, kera dan gajah hanya bersifat setempat. Dari kelas aves tidak semua dikatakan sebagai hama tanaman karena sebagaian diantaranya berfungsi sebagai predator. Dai filum molusca yang terpenting adalah dari kelas gastropoda, khususnya achatina fulica (keong). Sedangkan filum nematoda oleh beberapa ahli ada yang memasukannya ke dalam golongan penyakit tanaman (dilihat dari akibat serangan yang ditimbulkannya) ada pula yang memasukannya ke dalam golongan hama tanaman (dilihat dari penyebabnya).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Hama
Dalam kehidupannya hama dipengaruhi oleh faktor dalam yang dimiliki oleh jenis hama itu sendiri dan faktor luar yang berada dilingkngan sekitranya. Tinggi rendahnya ppulasi suatu hama yang menetukan berat ringannya kerusakan adalah hasil gabungan faktor dalam dan luar tersebut.
Faktor-faktor Dalam
Faktor dalam yang menentukan tinggi rendahnya populasi adalah kemampuan berkembang biak dari jenis hama itu sendiri. Dimana kemampuan berkembang biak tergantung dari kecepatan berkembang biak dan perbandingan kelamin (Sex Ratio).
Kecepatan berkembang biak tergantung lagi pada keperidian (besarnya kemampuan suatu jenis untuk melahirkan keturunan baru) dan jangka waktu perkembang biakan ( yaitu waktu yang dibutuhkan untuk perkembangan mulai dari dilahirkan/telur diletakan sampai masaknya kelamin yang berarti mulai dapat berkembangbiak).
Perbandingan kelamin (sex ratio) yaitu perbandingan antara jumlah individu jantan dan betina. Pada umumnya perbandingan kelamin pada binatang adalah 1:1, tetapi karena adanya pengaruh - pengaruh tertentu dapat berubah. Perbandingan klamin ini penting sekali dalam menentukan cepatnya kenaikan populasi. Jenis-jenis hewan yang perbandingan kelaminnya 1:2 kenaikan populasinya lebih cepat dibandingkan dengan perbandingan kelamin 1:1 (apabila faktor-faktor lainnya sama).
Faktor-faktor Luar
Faktor-faktor luar adalah faktor di dalam lingkungan binatang itu hidup dan mempengaruhi kehidupannya. Jadi faktor ini mempengaruhi juga perkembangbiakan binatang itu atau mempengaruhi tinggi rendahnya populasi.
Suhu adalah faktor terpenting yang mempengaruhi aktivitas binatang. Serangga mempunyai kisaran suhu tertentu dimana ia dapat hidup, diluar kisaran suhu tersebut serangga akan mati kedinginan atau kepanasan. Di daerah dekat titik minimum atau maksimum kisaran suhu tersebut serangga masih bertahan hidup. Keadaan demikian disebut juga dengan tidur dingin (aestivation).
Cahaya merupakan faktor yang sukar dipisahkan dari suhu. Pengaruh cahaya terhadap serangga ada yang mempunyai reaksi positif (serangga tertarik pada cahaya tertentu). Reaksi positif serangga terhadap cahaya ini dapat digunakan untuk menangkap serangga untuk perhitungan populasi atau pengendalian.
Kelembaban mempunyai pengaruh yang penting terhadap kehidupan lama. Dalam kelembaban yang sesuai serangga akan tahan terhadap suhu-suhu ekstrim. Suhu, cahaya dan kelembaban adalah tiga komponen yang penting dari iklim. Karenanya iklim ini mempunyai pengaruh besar terhadap serangga, bahkan juga cuaca sehaari-hari atau pada waktu tertentu.
Faktor makanan adalah faktor yang mudah dipengaruhi oleh faktor-faktor fisik atau usaha manusia sendiri, sedangkan faktor fisik sukar diubah oleh manusia. Faktor kuantitas dan kualitas adalah hal penting yang terdapat dalam faktor makanan.
Faktor Hayati adalah faktor-faktor hidup yang ada di lingkungan yang dapat berupa binatang, bakteri, fungi atau virus yang menghambat perkembangbiakan hama karena dapat memangsa, memarasit atau menjadi penyebab penyakit bagi hama itu, atau juga bersaing dalam mencari makanan dan ruang hidup.
Resistensi tanaman merupakan salah satu faktr hayati yang dapat menghambat serangga berkembang secara sempurna, sehingga populasinya tidak dapat meningkat dengan cepat. Resistensi tanaman dapat disebabkan adanya antibiosis dalam tubuh tanaman, preferensi serangga terhadap tanaman untuk makan, berkembangbiak dan berlindung, dan struktur tanaman yang sifatnya protektif sehingga mengurangi makannya serangga hama.
Demikian artikel tentang Organisme pengganggu tanaman ini saya buat, semoga bisa bermanfaat untuk peningkatan kegiatan usaha tani dan pertanian di daerah. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment