Apabila anda sudah membaca artikel sebelumnya tentang Manfaat Buah Tomat Untuk Kesehatan, pada kesempatan kali ini saya akan mengajak anda untk belajar tentang bercocok tanam buah tomat dengan membaca artikel tentang panduan budidaya tanaman tomat.
Menurut para ahli dalam bidang pertanian, sejatinya sekarang terdapat kurang lebih 400 varietas tanaman tomat yang di tanam secara global. Varietas tersebut pada umumnya tergolong menjadi dua bagian, yaitu varietas yang tumbuh di dataran tinggi, dan varietas yang tumbuh di daerah dataran rendah.
Memilih Benih
Perlu adanya penyurveyan atau peninjauan lokasi yang akan ditanami sebelum melakukan penanaman. Apabila kebun anda berada pada daerah dataran tinggi, maka anda harus mencari varietas yang cocok dengan lokasi anda, Begitu juga sebaliknya.

Keberadaan benih tomat terbilang sangat mudah. Biasanya benih tomat tersedia di toko-toko penyedia saprotan. Apabila anda merasa benih yang anda beli terlalu mahal, maka gunakan pilihan kedua yaitu dengan cara membuat benih sendiri. Caranya sangat mudah, yaitu dengan cara menyeleksi buah tomat terlebih dahulu, dan pilihlah buah tomat yang ukuran nya besar dan tidak cacat.
Langkah selanjutnya yaitu anda harus memilih dan memisahkan tanaman tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkanlah tomat tersebut menua di pohon. Setelah dirasa cukup tua, ambil bijinya dan bersihkan dari lendir atau kotoran lainnya. Kemudian sediakan cukup air ntuk merendam biji tomat tersebut. Fungsinya adalah untuk mengetahui biji yang akan dipilih. Apabila proses rendaman sudah dilakukan, maka pilihlah biji yang terlihat tenggelam. Pilihlah bij yang tidak cacat ataupun keriput, kemudian jemur dan tiriskan dalam wadah yang steril dan kering.
Penyemaian Benih
Jangan dulu melakukan penyemaian secara luas dan merata, tunggu sampai biji tomat yang disemai memiliki daun dan batang yang cukup kuat. Untuk hasil maksimal, lakukan penyemaian dengan menggunakan media yang terpisah dengan penanaman massal.
Sebaiknya gunakan media polybag untuk mengurangi resiko tanaman stress ketika dipindahkan. Persemaian menggunakan polybag memang terbilang boros karna terlalu mahal. Akan tetapi kalau dibandingkan dengan manfaat yang dihaslkannya nanti, alangkah lebih baiknya menggunakan media tersebut.
Untuk persemaian dengan menggnakan polybag, alangkah baiknya setelah media persemaian dibuat, lubangi bagian permukaannya sedalam 1 cm. Masukan satu buah biji tomat ntuk satu buah polybag, kemudian tutup dengan mdia tanam. Cara memindahkannya yaitu dengan cara merobek atau melepas polybag, lalu masukan tanaman beserta tanahnya ke dalam lubang tanam.
Pengolahan Tanah
Untuk hasil maksimal biasanya tanaman toat akan tumbuh baik pada tanah yang mmpunyai pH 5,5-7. Apabla pH tanah terlalu asam, maka dianjurkan harus menambahakan kapur pertanian. Manfaat pengapuran adalah untuk menaikan pH tanah juga memperbaiki struktur tanah.
Tahapan selanjutnya adalah, cangkul tanah hingga gembur,kemudian bentk bedengan dengan ketinggian 30 cm, lebar 1 meter dan panjang menyesuaikan dengan kontur tanah. Jarak antara bedeng 30 cm sampai 40 cm, keudian diamkan tanah tersebut kurang lebih selama satu minggu.
Penanaman Bibit
Kemudian, setelah mendiamkan tanah selama satu minggu, tambahkan pupuk organik siap tanam. Jarak antara lajur kisaran 70-80 cm, dan jarak antara lubang dalam satu lajur di kisaran 40-50 cm, kedalaman lubang kisaran 5-7 cm. Setelah itu masukan bibit siap tanam, jangan lupa untuk melepaskan dulu polybag lal maskan semua media tanpa mencabut akar tanaman. Kemudian tutup tanah dan ratakan dengan tanah sekitar.
Pemeliharaan dan Perawatan
Untuk hasil yang maksimal hendaknya melakukan perawatan secara intensif, karena tanaman tomat merpakan tanaman yang sensitif, terutama untuk jenis bibbit yang di tanam di daaran rendah. Resiko kerusakan buah tomat juga akan dirasakan setelah masa pemanenan yaitu di kisaran 20-50%. Maka untuk menghindari masalah ersebt, berikut adalah beberapa tips pemeliharaan buah tomat:
a. Penyulaman
Penulaman adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengganti tanaman tomat yang gagal tumbuh, baik itu karena sakit maupun rebah akibat kondisi cuaca. Biasanya penyulaman dilakukan setelah satu minggu tomat di tanam. Cabut tanaman yang terlihat tidak sehat atau mati kemudian gant dengan bibit sisa penyemaian.
b. Penyiangan
Tindakan ini dilakukan biasanya 3-4 kali selama musim tanam. Pada areal tanah yang ditutup oleh mulsa, penyiangan bisa lebih jarang lagi. Penyiangan bertjuan untuk mengangkat glma yang berada di areal tanam. Pertumbuhan gulma akan menghambat laju pertumbuhan tanaman, karena akan terjadi sebuah persaingan untuk mendapatkan nutrisi.
c. Pemangkasan
Proses ii dilakukan setiap minggu. Pemangkasan tunas yang tumbuh pada ketiakdaun harus segera agar tidak tumbuh menjadi batang. Untuk pemangkasan tunas muda harus dilakukan dengan menggunakan tangan, Namun, apabila batanng sudah terlalu keras, maka untuk proses pemangkasan bisa menggunakan pisau atau gunting. Untuk mengatur ketinggian tanaman tomat, ujung tanaman bisa dipotong setelah terlihat jumlah dompolan buah sekitar 5-7 buah.
d. Pemupukan Tambahan
Untuk teknik budiaya organik, semprotkan pupuk organik cair yang mempunyai kandngan kalium tinggi pada saat tanaman akan berbungan dan berbuah. Penyemprotan bisa dilakukan setiap minggu. Pupuk organik cair hars di encerkan terlebih dahulu, dengan perbandingan 1 liter pupuk cair di campr dengan 100 liter air bersih. Perlu diperhatikan, konsentrasi pupuk organik cair tdak boleh melebihi 2%.
Untuk teknik budidaya non organik, pada usia tanaman menginjak sat minggu, berikan campuran urea dan KCL dengan perbandingan 1:1 sebanyak 1-2 gramper tanaman. Kemudian setelah umur 2-3 minggu, berkan kembali rea dan KCL sebanyak 5 gram per tanaman. Apabila pada umur lebih dari 4 minggu tanaman masih terlihat kurang gizi, berikan rea dan KCL sebanyak 7 gram per tanaman. Berikan jarak 5-7 cm dalam pemberian urea dan KCL, jangan sampai kedua pupuk tersebut mengenai tanaman karena bisa melukai tanaman tersebut.
e. Penyiraman dan Pengairan
Penyiraman dan pengairan tanaman tomat sebenarnya tidak terlalu membutuhkan banyak air, namun jangan sampai kekurangan. Apabila penyeiraman dan pengairan berlebihan, maka dampak yang akan timbul yaitu pertumbuhan vegetatif tanaman akan subur tetapi akan menghambat fase generatif. Sebaliknya, apabila kekeurngan air, bisa menimbulkan sebuah efek pecah-pecah pada buah tomat.
Kekeringan yang panjang juga berakibat pada kerontokan bunga tanaman. Hendaknya disesuaikan dengan kondisi cuaca. Bila curah hujan cukup relatif, maka tidak erlal membutuhkan penyiraman. Justru yang hars diperhatikan adalah saluran drainage yang berada di sekitar tamanan agar air tidak menggenang di sekitar areal tanaman. Pada musim kemarau, penraman dan pengairan bisa dilakukan setiap pagi untuk mencegah tanah kekeringan.
f. Pemasangan Lenjeran
Kegiatan ini bertujuan untuk mengikatkan tanaman agar tidak roboh. Lenjeran atau ajir dibat dari bambu yang ditancapkan pada jarak sekitar 10-20 cm dari tanaman, Ukuran ideal lenjeran atau ajir adalah 1,5-2 meter. Pemasangan lenjeran hendaknya dilakukan sedini mungkin ntk menghindari luka pada akar tanaman akibat penancapan. Luka pada akar yang diakibatkan oleh tusukan lenjeran bisa menghambat pertumbuhan dan mendatangkan penyakit.
Idealnya pemasangan lenjeran dilakukan apabila tanaman sudah mencapai ketinggian 10-15 cm. Ikatkan tanaman tomat dengan menggunakan tali plastik pada lenjeran. Jenis ikatan sebaiknya berbentk angka 8 agar batang tomat tidak terluka karena gesekan dengan tiang lenjeran. Usahakan hendaknya ikatan jangan terlal kuat, agar tidak menghambat pembesaran batang tanaman. Setelah itu, setiap tanaman bertamabah tinggi 20 cm, ikatkan batang tanaman dengan tali plastik pada lenjeran.
Pengendalian Hama dan Penakit
Hama dan penakit pada tanaman tomat tidak bisa diberantas dengan menggunakan pestisida saja. Karena manfaat dari pestisida bersifat jangka pendek atau sementara. Selebihnya, hama dan penyakit akan tetap datang dan kemungkinan besar akan lebih resisten. Menaikan dosis pestisida mungkin efektif akan tetapi proses ini sangat beresiko terhadap efek lingkungan yang buruk dan juga menaikan biaya produksi. Disarankan untuk yang mau memakai pestisida, untuk menggunakan pestisida dengan bahan aktif yang berbeda.
Untuk menangglangi hama dan penyakit secara menyeluruh gunakanlah prinsip-prinsip pengendalian hama terpadu. Penerapan ini harus dilakukan secara berkesinambungan. adapun variabel-variabel yang harus diperhatikan antara lain pemilihan bibit unggul, benih yang bebas penyakit, pemberian pupuk berimbang, rotasi tanaman, memanfaatkan predator alami, memanfaatkan tanaman pengusir hama dan penyemprotan pestisida baik sintetis maupun yang alami.
Pemanenan Tanaman
Budidaya tomat baru bisa dipanen 60-100 hari setalah tanam. Itu semua tergantung dari varietasnya. Penentuan waktu panen berdasarkan umur tanaman kadang kala tidak dirasakan begitu efektif. Tanaman tomat sudah bisa dikaakan siap panen apabila kulit buah berubah dari hijau menjadi kekuning-kuningan, bagian tepi daun menguning dan bagian batang mengering.
Pemetikan hasil panen hndaknya dilakukan di pagi dan sore hari, karena pada siang hari tanaman tomat sedang melakukan fotosintesis. Pada kondisi tersebut, penguapan sedang berjalan tinggi-tingginya sehingga buah tomat ang di petik akan mudah layu. Pemanenan bisa dilakukan setiap 2-3 kali sehari.
Demikian artikel tentang panduan budidaya tanaman tomat ini saya buat, semoga bisa bermanfaat untk kita semua. Baca juga artikel lainnya yang berhubungan dibawah ini:
No comments:
Post a Comment