Debit adalah banyaknya aliran air persatuan waktu dinyatakan dalam meter kubik per detik atau liter per detik. Pengukuran debit air penting untuk mengetahui jumlah air tersedia untuk kepentingan lainnya.
Cara-cara pengukuran debit air ada 6 macam, yaitu metode aung, current meter, sekat ukur cipoletti, sekat ukur Thomson, alat ukur Romijn, dan alat ukur ambang lebar. Hal ini dilakukan dengan cara mengadakan pengukuran di lapangan, sebagai berikut:
Metode Apung

Current Meter
Adalah alat pengukur debit air yang lebih teliti dan dipakai secara luas. Prinsip pengukuran debit dengan cara ini adalah terdiri dari baling-baling dipasang menantang arus. Arus air memutarkan baling-baling. Banyaknya putaran per detik dicatat oleh counter.
Kecepatan aliran dihitung berdasarkan rumus; V = an + b, dimana V = kecepatan aliran air, n = banyaknya putaran baling-baling, a dan b = konstanta tiap baling-baling. Debit air dihitung berdasarkan rumus: Q = V x A, dimana Q = debit air, dan A = luas penampang saluran.

Kapasitas Lapang, Titik Layu Permanen dan Air Tersedia
Kapasitas lapang adalah keadaan tanah yang cukup lembab yang menunjukan jumlah air terbanyak yang dapat ditahan oleh tanah terhadap gravitasi. Air yang dapat ditahan oleh tanah tersebut terus menerus diserap oleh akar-akar tanaman yang menguap, sehingga tanah makin lama semakin mengering.

Titik layu permanen adalah suatu keadaan dimana tanaman tidak mampu lagi menyerap/menghisap air dari dalam tanah, dan akhirnya tanaman pun menjadi mati.
Air tersedia adalah suatu keadaan air dalam tanah yang mudah diserap oleh akar-akar tanaman. Sehingga air tersedia merupakan selisih antara kadar air pada kapasitas lapang dikurangi pada titik layu permanen.
Demikian artikel ini saya buat, semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment