Kumbang ambrosia biasanya menyerang tanaman sirsak pada saat fase bibit. Kumbang ambrosia membuat lubang pada batang bibit untuk meletakan telur dan pakan berupa jamur. Jika populasi kumbang pada lubang tanaman tinggi, batang sirsak dapat patah. Jamur sebagai pakan kumbang dan larva juga dapat menjadi vektor penyakit.
Sirsak meruapakan salah satu buah tropis yang mempunyai banyak manfaat. Buah yang telah masak dapat dikonsumsi langsung atau diolah menjadi berbagai minuman yang menyegarkan maupun makanan olahan. Buah yang belum masak dapat dimanfaatkan sebagai sayur.
Sirsak dapat tumbuh pada kisaran iklim yang cukup luas, pada dataran rendah (o m dari permukaan laut/dpl) hingga 1.200 m dpl. Tanaman sirsak dapat tumbuh pada berbagai tipe tanah, baik yang kaya akan unsur hara dan berpengairan baik,maupun lahan marginal seperti tanah masam, tanah kering, dan tanah berpasir. Sirsak kurang baik ditanam pada tanah yang aerasinya buruk karena akan menyebabkan akar membusuk dan tanaman mati. Tanaman sirsak mulai tumbuh berbuah pada umur 3 tahun. Buah sirsak tidak mengenal musim atau berbuah sepanjang tahun sehingga buah dapat selalu ditemui di pasar.
Hama Kumbang Ambrosia
Sirsak biasanya ditanam dari biji aau dengan sambungan. Benih di semai di pembibitan pada tempat yang ternaungi dan lembab. Bibit dapat di [idanhkan ke lapang setelah tingiinya mencapai 30 cm atau lebih. Pada saat di pembibitan inilah tanaman sirsak rentan terhadap satu jenis hama yaitu kumbang ambrosia.
Kumbang ambrosia termasuk ke dalam famili curculionidae. Famili ini terdiri atas beberapa genus da banyak spesies. Kelompok kumbang ini juga biasa disebut "bubuk". Kumbang ambrosia juga merupakan vektor jamur patogen. Jamur diinolkasikan ke jaringan tanaman oleh kumbang betina pada saat membuat lubang untuk meletakan telur. Saat telur menetas menjadi larva, larva langsung menemukan pakannya yaitu jamur.
Kumbang ambrosia berukuran sangat kecil, panjangnya sekitar 1,5 mm. Kumbang betina yang telah kawin membuat lubang secara horizontal hingga mencapai bagian xilem tanaman. Setelah itu, lubang dibuat secara vertikal, luasnya sesuai dengan yang dibutuhkan untuk tempat hidup dan makan keturunannya. Ruangan yang dibuat ini disebut ruang pembiakan. Kumbang jantan lebih kecil dari kumbang betina dan tidak bersayap. Perkembangan telur hingga dewasa memerlukan waktu sekitar 3 minggu.
Kumbang ini diberi nama ambrosia karena selalu membawa makanannya yaitu jamur sebagai satu-satunya pakan untuk dirinya sendiri dan keturunannya. Tanaman yang diserang biasanya akan mati karena jamur yang dibawa tersebut menginfeksi tanaman inangnya.
Teknik Pengendalian
Kumbang ambrosia lebih menyukai tanaman yang mengandung banyak air. Hal ini karena jamur sebagai pakan utama kumbang dan keturunannya memerlukan kelembaban yang tinggi untuk berkembang biak. Karena itu, pengelolaan kelembaabn tanaman bisa jadi salah satu komponen pengendalian hama ini. Pengendalian kumbang ambrosia juga dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Sanitasi dengan memotong dan memusnahkan batang atau dengan cabang yang terinfeksi kumbang;
- Membuat kondisi tanaman lebih kuat dengan memperbaiki aerasi dan stgruktur tanah melalui pemupukan;
- Menanam varietas yang mampu beregenerasi secara tepat dan kandungan air pada jaringannya rendah.
Demikian artikel tentang kumbang ambrosia yang mengancam pembibitan sirsak ini saya buat, semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment