-->

Rekomendasi Untuk Anda :

Jagung Manis, Produksi Hasil Pertanian yang Menggiurkan

Siapa yang tidak tahu dengan komoditi jagung manis? komoditi yang mempunyai nama lain Zea may Saachrata sering dikonsumsi oleh berbagai ka...

8/16/2017

Cara Budidaya Cabai Rawit di Polybag atau Pot

Cabai rawit merupakan saah satu jenis sayuran yang mempunyai harga jual cukup fluktuatif, kadang mahal, juga terkadang murah. Ketika harga cabai murah, mungin tidak ada permasalahan yang berkaitan dengan pengeluaran untuk membeli cabai rawit. Akan teapi ketika harga jual cabai mahal, maka niscaya cabai rawit serasa beribu-ribu kali terasa pedasnya. 

Bagi anda yang sering kali merasa pedas setelah mengetahui bahwa harga jual cabai rawit mahal, mulailah belajar menanam cabai rawit sendiri di rumah. Jika anda tidak mempunyai lahan ang cukup, anda dapat menanam cabai rawit didalam pot atau juga ddalam polybag. Sangat benyak keuntungan jika anda bersedia belajar berkebun secara mandiri di rumah atau lingkungan rumah anda sendiri. Selain lingkungan rumah akan terlihat lebih hijau dan asri, anda juga akan terbiasa dan menjadi sebuah pribadi yang mandiri yang perduli terhadap sebuah potensi.

Beberapa Tahap Menanam Cabai Rawit di Polybag dan Pot

1. Memilih Benih Cabai Rawit
Cara Budidaya Cabai Rawit di Polybag atau Pot
Proses ini tergantung kepada niat kita menanam. Jika untuk skala hobi, cukup menggunakan cabai dari dapur atau dengan cara membeli cabai ang sudah tua dari pasar lokal. Jika anda sudah mempunyai tanaman cabai ang sudah berbuah, caba yang sudah tua bisa anda gunakan sebagai benih. Ciri-ciri cabai yang baik untuk dijadikan benih adalah kulit cabai berwarna merah menyala, kelihatan segar dan tidak keriput, tangkai buah masih terlihat hijau segar. Jangan membuat benih cabai yang ciri-cirinya berbanding terbalik dengan ciri-ciri sebagaimana tersebut diatas.

2. Cara Menyemai Benih Cabai Rawit
Cara Budidaya Cabai Rawit di Polybag atau Pot
Buah cabai yang sudah dipilih untuk dijadikan benih dibelah terlebih dahulu, untuk kemudian diambil bijinya. Kemudian biji tersebut dicuci hingga bersih untuk membuang lendir. Setelah itu lakukanlah seleksi benih dengan cara merendam biji cabai dalam air. Buang bij cabai yang terapung dan melayang dalam proses perendaman. Ambil biji ang tenggelam untuk selanjutnya bisa anda jadikan sebagai benih. Biji cabai rawit dijemur, hingga kering dan dapat disemai langsung atau disimpan.

Berikut ini adalah cara menyemai benih cabai rawit agar cepat tumbuh dan berkembang:
  • Siapkan media semai, yaitu campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 3:1;
  • Aduk tanah dan kompos tersebut sampai tercampur rata. Diamkan ditempat yang terlindung dari hujan dan terkena sinar matahari langsung selama 1 minggu;
  • Rendam benih menggunakan air hangat kuku selama kurang lebih 3 jam. Bisa juga ditambahkan ZPT secukupnya atau air bawang merah untuk merangsang perkecambahan;
  • Masukan media semai kedalam wadah semai atau tray semai atau juga bisa disemai di hamparan tanah. Untuk hasil lebih maksimal sangat dianjurkan menggunakan wadah atau tray semai, lalu siram hingga basah;
  • Letakan benih [ada media semai dengan jarak yang teratur yaitu 3x4 cm atau 4x4 cm;
  • Tutup tipis benih dengan menggunakan tanah halus;
  • Tutup wadah semai menggunakan plastik hitam atau daun pisang untuk mengkondisikan lingkungan yang hangat dan lembab agar benih cepat berkecambah;
  • Penyemaian juga bisa menggunakan ploybag ukuran kecil. Isi polybag dengan media semai, kemudian siram hingga basah, dan masukan satu benih pada setiap polybag;
  • Dalam kurun waktu 7-10 hari biasanya benih suka berkecambah, letakan wadah semai pada tempat yang teduh;
  • Dua hari kemudian bibit mulai diperkenalkan dengan sinar matahari secara bertahap agar tidak terjadi etiolasi dan bibit memiliki batang yang kuat;
  • Usia 25-30 hari bibit sudah bisa mulai dipindahkan ke media pot/polybag pembesaran.
3. Menyapkan Media Tanam Dalam Polybag atau Pot
Cara Budidaya Cabai Rawit di Polybag atau Pot
Pot atau polybag yang akan digunakan untuk menanam cabai rawit sebaiknya memiliki diameter lingkaran 30 cm. Lebih besar akan lebih baik karena akan mampu menampung media tanam yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Wadah yang dipergunakan bisa memakai barang-barang bekas sepert emebr, kantong plastik, kaleng bekas cat, dal lain-lain.

Media tanam yang digunakan baiknya yang bersifat gembur, tidak mudah becek dan banyak mengandung bahan organik atau unsur hara. Media tanam yang digunakan untuk menanam cabai rawit dalam pot aau polybag adalah campuran tanah, pupuk kandang, sekam mentah dan arang sekam. Gunakanlah tanah yang gembur. Basanya jenis tanah ini terdapat pada areal pembuangan sampah dan atau pada tanah yang berada dibawah rumpun bambu. Karena meda tanam pada polybag cenderung akan cepat padat, maka mdia tanam wajib dicampur dengan arang sekam. Arang sekam berfungsi untuk menjaga porositas tanah dan mencegah pemadatan media tanam. Perbandingan campuran tanah, pupuk kandang atau kompos, sekam mentah dan arang sekam adalah 3:2:1:1.

4. Cara Menanam Bibit Cabai Rawit Dalam Polybag atau Pot

Pemindahan bibit atau proses pembesaran sebaiknya dilakukan pada sore hari. Siram terlebih dahulu media tanam hingga basah, dan buat lubang tanam tepat ditengah-tengah pot atau polybag. Jika bibit cabai disemai tanpa menggunakan polybag, ambil bibit dari persemaian secara hati-hati. Bibit jangan dicabut, tetapi dicongkel beserta akar dan tanahnya agar bibit tidak mengalami stres ketika dipindahkan. Masukan bibit kedalam lubang tanam, tutuplah pangkal bibit menggunakan tanah sambil ditekan-tekan supaya bibt kokoh. Keudian siram dengan air secukupnya.

Jika bibit disemai dengan menggunakan wadah atau tray semai, ambil bibit dengan perlahan agar akar tidak putus. Bibit yang sudah dilepaskan dari tray harus segera ditanam pada meda tanam. Jika penyemaian menggunakan polybag, maka lepaskan polybag dengan hati-hati jangan sampai tanah media semai pecah. Setelah pemindahan bibit selesai, letakan polybag atau pot pembesaran pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung selama 3 atau 4 hari. Hari kelima bibit sudah bisa beradaptasi dengan baik pada media tanam dan sudah bisa mulai diperkenalkan dengan sinar matahari langsung. Lakukan secara bertahap, sedikit demi sedikit dan jika bibit sudah mulai kuat, dan bisa diperkirakan akar baru sudah tumbuh, letakan pot atau polybag pada tempat yang terkena sinar matahari secara penuh.

5. Pemeliharaan Tanaman Cabai Rawit di Polybag atau Pot
  • Tanaman cabai sangat mebutuhkan air untuk kelangsngan hidupnya. Siram media semai secukupnya jika terlihat kering. Jangan meniram terlalu banyak karena bisa menyebabkan media tanam terlalu basah dan tanaman mudah terserang penyakit jamur dan bakteri;
  • Pada musim penghujan alangkah baiknya tanaman ditutup dan diberi lubang seperlunya pada pangkal batang. Proses tersebut bertujuan agar air hujan tidak terlalu banyak mengguyur media tanam;
  • Agar tajuk tanman bisa berdiri kokoh, dan tdak mudah rebah jika diterpa angin dan hujan, maka sebaiknya dipasang tiang ajir. Ajir sebaiknya dipasang sebelum proses penanaman atau segera setelah proses penanaman selesai. Jika ada keterlambatan pemasangan ajir dikhawatirkan ajir dapat merusak perakaran tanaman. Jika terlalu terlambat, ajir sebaiknya dipasang di areal luar polybag atau pot;
  • Penyiangan, yaitu membersihkan rumput yang tumbuh di media tanam dan membersihkan areal tanaman. Gulma atau ruput liar dapat mengganggu pertubuhan tanaman, dan dapat menjadi inang hama dan penyakit;
  • Pemeliharaan yang tidak kalah pentingnya adalah melakukan perempelan tunas-tunas bagian bawah. Tunas yang tumbuh disekitar ketiak daun cabai sebaiknya dikurangi dengan cara dirempel. Tunas yang dirempel aitu sebanyak 4-5 tunas yang berada pada bagian paling bawah.
6. Pemupukan Tanaman Cabai rawit di Polybag atau Pot

Berikut ini adalah takaran atau dosis pemupukan cabai rawit dalam polybag atau pot:
  • Pemupukan susulan pertama dilakukan ketika tanaman berumur 15-20 hari setelah tanam. Taburkan 1/2 sendok makan pupuk NPK disekitar pangkal batang, jangan sampai terkena batang. Lakukanlah hal yang serupa setiap 10 hari sekali. Pemupukan sebaiknya dilakukan ketika media tanam berada dalam kondisi basah agar pupuk mudah diserap oleh akar. Waktu yang baik untuk pemupukan adalah pagi dan sore hari;
  • Perhatikan kondisi tanaman secara berkala, jika terlihat gejala kekurngan unsur N segera berikan pupuk nitrogen, jika kekurangan unsur kalsium segera berikan pupuk kalsium dan lain sebagainya. Berikan pupuk dengan dosis seperlunya dan tidak berlebihan;
  • Pemebrian pupuk kimia sebaiknya diimbangi dengan pupuk organik, pupuk kandang atau kompos. Taburkan dua genggam pupuk organik pada media tanam yang dilakukan secara bergantian dengan pupuk NPK. Misalnya, pemupukan pertama menggunakan NPK, kedua pupuk kandang dan ketiga NPK lagi, begitu seterusnya sampai panen;
  • Jika anda ngin tanaman cabai rawit dalam pot/polybag lebih awet dan berumur panjang, sebaiknya kurangi pemakaian pupuk kimia terutama pupuk nitrogen;
  • Untuk melengkapi kebutuhan unsur hara makro, akan lebih baik jika setap 1 minggu tanaman disemprot menggunakan pupuk daun.
7. Penanggulangan Hama dan Penyakit Cabai raawit
  • Untuk mengendalikan hama ulat, kepik, belalang, lalat buah dan hama lainnya, gunakanlah insektisida Lannate, Curacron, Metindo atau regent;
  • Untuk menanggulangi hama dari jenis kutu-kutuan seperti tungau, trips, kutu kebun dan jeis lainnya, gunakanlah akarisida bamex, agrimec, demolish, alfamex, promectine atau samite;
  • Untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh jamur gunakanlah fungisida seperti antracol, bion m, amistartop dan lain-lain.
Demikian pembahasan tentang Cara Budidaya Cabai Rawit di Polybag atau Pot ini kami sampaikan, semoga bermanfaat untuk rekan-rekan sekalian yang menjalankan kegatan usaha tani. Jangan sungkan untuk berbagi informasi. Terima kasih telah berkunjung.
Cara Budidaya Cabai Rawit di Polybag atau Pot Rating: 9 dari 10

No comments:

Post a Comment