Air merupakan unsur tanah yang dinamis. Dikenal tiga macam pergerakan air dlam tanah, yaitu pergerakan tidak jenuh, pergerakan jenuh dan pergerakan uap. Karena pergerakan tidak jenuh menyangkut geakan kapiler, maka pengertian mengenai dasar-dasar kapileritas perlu diperhatikan.
Dasar-dasar Kapileritas
Kapileritas merupakan fenomena fisika yang umum. Bila ujung bawah pipa kapiler ditempatkan tegak lurus tepat dipermukaan air, maka air akan naik dalam pipa tersebut dan mencapai permukaan yang lebih tinggi dari permukaan air diluar pipa.
Gaya-gaya yang bekerja pada gejala kapileritas ini adalah gaya adhesi antara gelas dan air yang menyebabkan air sekeliling dinding pipa naik. dan pada waktu bersamaan karena gaya tarik menarik antara molekul-molekul air (kohesi), bagian air yang tidak dipengaruhi gaya adhesi akan tertarik ke atas sehingga kolom air tidak terputus.
Makin kecil tabung kapiler maka makin tinggi klom air dalam tabung tersebut. Hak ini karena satu unit bagian dari tabung kapiler, jumlah permukaan adhesif per satuan bobot air lebih besar dalam tabung kecil daripada tabung besar. Kecekungn permukaan air dalam tabung tergantung dari tinggi kenaikan air kapiler. Makin tnggi air kapiler, makin cekung, karena makin panjang kolom air, makin besar bobot yang harus ditunjang per satuan permukaan yang mengakibatkan permukaan air dalam tabung makin cekung. Air akan bergerak ke titik-titik dimana diumpai kecekungan terbesar.
Pergerakan Air Tidak Jenuh dari Muka Air Tanah
Pada tanah-tanah yang mempunyai muka air tanah dekatn dengan permukaan tanah, prgerakan air kapiler ke atas mempunyai arti penting untuk mempertahankan kelembaban tanah di daerah perakaran. Misalnya pada tanah-tanah di daerah rawa yang telah didrainasekan (muka air telah diturunkan).
Bila air bergerak dari muka air tanah ke atas melalui pori mikro maka pergerakan titik jenuh ini merupakan gejala kapilritas yang prinsipnya serupa dengan kenaikan air kapiler dalam tabung seperti dikemukakan di awal. Adhesi dan kohesi secara aktif berlangsung. Berlawanan dengan penyesuaian kapiler dalam tabung gelas, pergerakan tidak jenuh dalam tanah berlangsung tidak teratur, dan permukaan air yang berbentuk tidak menentu. Membengkaknya tanah dan adanya udara yang terjebak antara butir-butir tanah menghalangi kecepatan gerakan dan pori-pori yang besar sama sekali tidak dapat dijembatanai.
Hasil kapileritas umumnya lebih tinggi untuk tanah bertekstur halus, nila diberikan cukup waktu dan pori tidak terlalu kecil. Hal ini dapat dijelaskan atas dasar ukuran kapiler dan kontinuitas pori. Pada tanah berpasir, penyesuaian kapiler sangat cepat, tetapi banyak bersifat non kapiler, sehingga kenaikan kapiler tidak begitu tinggi. Kenaikan kapiler juga tergantung dari struktur tanah. Pemadatan dan pembengkakan liat dapat menghalangi kecepatan pergerakan kapiler. Dengan demikian, granulasi pada tanah bertekstur halus sangat membantu mempercepat penyesuaian kapiler dan meningkatkan kenaikan kapiler.
Demikian artikel pengaaruh sifat fisik tanah terhadap air tersedia ini saya buat, semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment