1. Curah Hujan
- Intensitas hujan
Mununjukan banyaknya air hujan selama terjadinya hujan, selama satu bulan atau satu tahun dan sebagainya.
- Distribusi Hujan
Menunjukan penyebaran waktu terjadinya hujan.
Dari sifat-sifat tersebut, yang terpenting dalam mempengaruhi besarnya erosi adalah intensitas hujan. Jumlah hujan rata-rata tahunan yang tinggi akan menyebabkan erosi yang berat apabila hujan tersebut terjadi secara merata, sedikit demi sedikit, sepanjang tahun. Sebaliknya curah hujan rata-rata tahunan yang rendah mungkin dapat menyebabkan erosi berat bila hujan tersebut jatuh sangat deras meskipun hanya sekali-kali.
sperti yang teglah disebutkan, agar tanah dapat tererosi maka tanah harus dihancurkan dulu sehingga butir-butir tanah terpisah satu sama lain. Penghancuran tanah ini disamping menjadi mudah untuk diangkut ke tempat lain, jug apertikel-pertikel tanah yang menjadi halus dapat menutup pori-pori tanah sehingga menyebabkan peresapan air ke dalam tanah terhambat. Akibatnya aliran permukaan (run off) menjadi lebih besar, sehingga kemungkinan terjadinya erosi juga meningkat.
Penghancuran Tanah (soil detachment)
Curah hujan yang jatuh di permukaan tanah mempunyai kekuatan yang sangat besar untuk memecahkan gumpalan-gumpalan tanah. Kekuatan menghancurkan tanah dari curah hujan jauh lebih besar dibandingkan dengan kekuatan mengangkut dari aliran permukaan.
Pengangkutan Tanah
Walaupun energi aliran permukaan jauh lebih rendah dari energi curah hujan, tetapi erosi dapat terjadi karena untuk pengangkutan tidak dperlukan banyak tenaga. Hal ini karena tanah yang akan diangkut sudah tersedia. Dalam keadaan yang siap angkut berkat adanya proses penghancuran tanah sebelumnya. Walaupun demikian sudah barang tentu banyaknya tanah yang dapat diangkut tergantung dari daya angkut aliran permukaan dan curah hujan. Bila daya angkut lebih besar dari tanah yang tersedia untuk diangkut, maka semua tanah yang tersedia akan tererosi. Sebaliknya apabila daya angkut lebih kecil dari tanah tersedia maka erosi tidak akan teerjadi.
2. Kepekaan Tanah Terhadap Erosi/Sifat-sifat Tanah
Sifat-sifat tanah mempengaruhi tanah terhadap erosi adalah:
- Tekstur tanah;
- Bentuk dan kemantapan struktur tanah;
- Daya infiltrsai atau permeabilitas tanah;
- Kandungan bahan organik.
Tekstur Tanah
Tanah-tanah dengan tgekstur kasar seperti pasir adalah tanah yang tahan terhadap erosi karena butir-butir yang besar (kasar) tersebut memerlukan banyak tenaga untuk mengangkut. Demikian pula tanah-tanah dengan tekstur halus seperti tanah liat, tahan terhadap erosi karena daya kohesi yang kuat dari liat tersebut sehingga gumpalan-gumpalannya sukar dihancurkan. Tekstur tanah yang paling peka terhadap erosi adalah debu dan pasir yang sangat halus. Oleh karena itu semakin tinggi kandungan debu dalam tanah, maka tanah menajdi semakin peka terhadap erosi.
Bentuk dan Kemantapan Struktur Tanah
Bentuk struktur tanah yang membulat, menghasilkan tanah dengan porositas tinggi sehingga air mudah meresap ke dalam tanah, dan aliran permukaan menjadi kecil, sehingga erosi juga kecil. Demikian pula tanah-tanah yang mempunyai struktur tanah yang mantap, yang berarti tidak mudah hancur oleh pukulan-pukulan air hujan, menjadi butir-butir halus sehingga menutup pori-pori tanah. Akibatnya air infiltrasi terhambat dn aliran permukaan meningkat yang berarti erosi juga akan meningkat.
Daya Infiltrasi Tanah
Apabila daya infiltrasi tanah besar, berarti air mudah meresap ke dalam tanah, sehingga pemukaan kecil. Akibatnya erosi yang terjadi juga kecil. Daya infiltrasi tanah dipengaruhi oleh porositas dan kemantapan sturktur tanah.
Kandungan Bahan Organik
Kandungan bahan organik tanah menentukan kepekaan tanah terhadap erosi karena bahan mempengaruhi kemantapan struktur tanah. Tanah-tanah yang cukup mengandung bahan organik umumnya menyebabkan struktur tanah menjadi mantap sehingga tahan terhadap erosi. Tanah dengan kandungan bahan organik kurang dari 2 % umumnya peka terhadap erosi (morgan, 1979).
3. Pengaruh Lereng
Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau semakin panjang. Apabila lereng semakin curam maka kecepatan aliran permukaan meningkat sehingga kekuatan mengangkut meningkat pula. Sebagaimana yang telah dijelaskan di awal, bahwa bila kecepatan menjadi dua kali lipat maka besarnya benda yang dapat diangkut menjadi 64 kali lebih besar, sedang berat benda yang dapat diangkut menjadi 32 kali lebih berat.
Lereng yang semakin panjang menyebabkan volume air yang mengalir menjadi semakin besar. Apabila dlamnya air menjadi dua kali lipat, maka kecepatan aliran menjadi 4 kali lebih besar, akibatnya mak besar benda ataupun berat badan yang dapat diangkut juga berlipat ganda.
4. Vegetasi
Pengaruh vegetasi terhadap erosi adalah:
- Menghalangi air hujan agar tidak jatuh langsung di permukaan tanah, sehingga kekuatan untuk menghancurkan tnah sangat dikurangi. Hal ini tergantung dari kerapatan dan tingginya vegetasi. Makin rapat vegetasi yang ada, makin efektif mencegah terjadinya erosi. Pohon-pohon yang terlalu tinggi kadang kurang efektif karena air tertahan di pohon apabila jatuh kembali dari ketinggian lebih dari 7 m, tenaganya akan kembali menjadi lebih besar. Disamping itu butir-butir air yang tertahan di daun-daun akan saling terkumpul membentuk butir-butir air lebih besar, sehingga kalau jatuh ke tanah akan mempunyai tenaga yang lebih besar pula;
- Menghambat aliran permukaan dan memperbanyak air infiltrasi;
- Penyerapan air ke dalam tanah diperkuat oleh transpirasi (penguapan air) melalui vegetasi.
Hutan adalah paling efektif dalam mencegah erosi karena daun-daunnya rapat, tetapi rumpu-rumput yang tumbuh rapat pun sama efektifnya. Untuk pencegahan erosi paling sedikit 70% tanah harus tertutup vegetasi.
5. Manusia
Kepekaan tanah terhadap erosi dpat diubah oleh manusia menjadi lebih baik atau lebih buruk. Pembuatan teras-teras pada tanah yang berlereng curam merupakan pengaruh baik manusia karena dapat mengurangi erosi. Sebaliknya penggundulan hutan di daerah-daerah pegunungan merupakan pengaruh manusia yang buruk karena dapat menyebabkan erosi dan banjir.
Demikian artikel tentang faktorfaktor yang menjadi penyebab terjadinya erosi, semoga artikel ini bisa menambah wawasan anda sekaligus menumbuhkan kewaspadaan terhadap kelestarian lingkungan.
No comments:
Post a Comment