-->

Rekomendasi Untuk Anda :

Jagung Manis, Produksi Hasil Pertanian yang Menggiurkan

Siapa yang tidak tahu dengan komoditi jagung manis? komoditi yang mempunyai nama lain Zea may Saachrata sering dikonsumsi oleh berbagai ka...

8/01/2017

Hama dan Penyakit Tanaman Cabai Musim Hujan

Buah yang memiliki ciri khas rasa pedas ini sebenarnya bisa ditanam dan mampu tumbuh dengan optimal dalam segala musim. Budidaya cabai pada musim kemarau maupun musim penghujan sebenarnya sama-sama memiliki resiko gagal panen, perbedaan erletak hanya pada faktor penyebabnya saja.

Pada musim kemarau penyebab utama gagal panen adalah kurangnya pasokan air, sementara dimusim penghujan disebabkan oleh kelebihan air. Kendala utama budidaya tanaman Cabai adalah cuaca yang tidak kondusif, dimana curah hujan ang sangat tinggi disertai dengan kelembaban yang tinggi pula. Kondisi seperti ini dapat memicu perkembangan beberapa jenis organisme pengganggu tanaman (OPT) baik hama ataupun penyakit.

Resiko gagal panen menanam cabai pada musim penghujan lebih disebabkan oleh kedua OPT tersebut, terutama penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur dan bakteri. Akan tetapi petani cabai cenderung memilih menanam cabai di musim hujan dengan berbagai alasan maupun pertimbangan. Salah satunya adalah masalah pengairan, pada saat musim hujan, tanaman mendapatkan pasokan yang cukup tanpa harus sering menyiram. Yang harus diwaspadai adalah serangan hama dan penyakit pada musim hujan intensitasnya akan jauh lebih tinggi pula.
Hama dan Penyakit Tanaman Cabai Musim Hujan
Berikut ini adalah jenis hama dan penyakit yang sering mengganggu pada musim hujan:

1. Ulat Grayak

Jenis ulat ini disebut juga dengan sebutan ulat tentara karena menyerang secara berkelompok dengan jumlah yang sangat banyak. Ulat grayak menyerang daun muda dan daun tua. Daun yang terserang berlubang dan meranggas bahkan ulat ini bisa menghabiskan seluruh tanaman. Barikut adalah cara pengendalian dan pencegahan ulat grayak:
  • Menjaga kebersihan kebun dengan cara membersihkan gulma dan rumput liar;
  • Pengendalian bisa dilakukan dengan cara menyemprotkan insektisida kimia, seperti metindo, matador, biocron, curacron dan lain-lain.

2. Kutu Kebul

Hama ini berwarna putih, bersayap dan tubuhnya diselimuti serbuk ptih seperti lilin. Hama ini menyerang dan menghisap cairan daun tanaman sehingga sel-sel dan jaringan daun tanaman rusak. Untuk pencegahan dan pengendaliannya, bisa dilakukan dengan cara berikut:
  • Sanitasi Kebun;
  • Penyemprotan insektisida kimia, seperti abamectin, imidakloprid dan tiamektoksam.

3. Hama Jangkrik dan Gangsir

Hama ini sering menyerang tanaman cabai pada musim hujan. Hama ini menyerang dimalam hari dengan memakan pangkal batang tanaman cabai muda hingga putus. Tanaman cabai yang paling rawan terserang hama jangkrik maupun gangsir adalah tanaman cabai muda yang baru dipindah tanam. Untuk pencegahan dan pengendaliannya bisa dilakukan dengan cara seperti berikut:
  • Menutup rapat lubang tanam supaya antara mulsa plastik dan tanah tidak berongga;
  • Penyemprotan insektisida berbahan aktif fipronil setiap sore hari.

4. Ulat Buah

Ulat buah biasanya menyerang buah cabai muda yang masih hijau dengan cara membuat lubang dan memakan daging buah. Buah yang diserang berlubang pada bagian dalamnya kemudian menguning lalu rontok. Untuk cara pengendalian dan pencegahan bisa dilakukan dengan cara berikut:
  • Sanitasi Kebun;
  • Penyemprotan insektisida kimia, seperti metindo, biocron, regent dan matador.

5. Hama Lalat Buah


Lalat buah menyerang buah cabai dengan cara menusukkan ovipositornya untuk menyimpan telur dan kemudian menetas didalam bah cabai. Telur lalat buah yang menetas menjadi larva akan memakan daging buah cabai hingga menyebabkan buah cabai membusuk, menguning dan rontok. Pengendalian dan  pencegahan bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
  • Pemasangan perangkap baik berupa atraktan maupun lem prangkap;
  • Penyemprotan insektisida pada pagi hari, insektisida kimia misalnya Santhoat, curacron dicampur dengan metindo;

6. Penyakit Layu Bakteri

Penyebab penyakit ni adalah pseudomonas solancearum, yaitu bakteri parasit yang menyerang area perakan tanaman cabai seperti batang, tunas dan seluruh bagian tanaman. Gejala penyakit layu bakteri adalah tanaman cabai terlihat segar pada pagi hari, layu di siang hari dan segar kembali di sore hari. Gejala ini berlangsung selama bebrapa hari sebelum tanaman cabai akhirnya mengering dan mati. Bakteri yang menginfeksi akar dan pangkal batang cabai menyebabkan aliran air dari akar ke batang dan daun cabai jadi terhambat. Berikut ini adalah pencegahan dan pengendalian penyakit layu bakteri:
  • Pengolahan lahan yang baik yaitu membuat bedengan yang tinggi;
  • Pengapuran untuk mengatur pH tanah;
  • Menggunakan benih unggul yang toleran terhadap bakteri;
  • Menggunakan pupuk kandang yang sudah difermentasi;
  • Pemupukan secara berimbang, kurangi pupuk nitrogen karena pemakaian berlebih dapat menyebabkan rentan penyakit;
  • Penyemprotan PGPR pada areal perakaran 1 minggu satu kali;
  • Segera msnahkan tanaman cabai yang terinfeksi;
  • Tidak dianjurkan melakukan penyiraman dengan sistem leb atau penggenangan;

7. Penyakit Layu Fusarium

Penyakit ini disebabkan oleh candawan fusarium oxysporum. Gejala penyakit ini yaitu sekilas mirip penyakit layu bakteri, ciri lainnya yaitu jika tanaman cabai dicabut, maka akar cabai akan terlihat membusuk dan berwarna kecoklatan. Untuk pengendalian dan pencegahan bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
  • Pengapuran untuk meningkatkan pH tanah;
  • Memperbaiki drainase supaya tidak ada genangan air saat musim hujan;
  • Aplikasi trichoderma pada lahan sebelum bibit tanam;
  • Mencabut dan memusnahkan tanaman yang tersrang.

8. Penyakit Antraknosa

Penyakit ini disebabkan oleh cendawan C capsici.  Biasanya cendawan ini menyerang tanaman dengan cara menginfeksi jaringan buah dan berbentuk bercak coklat kehitaman yang kemudian menjadi busuk lunak. Untuk pencegahan dan pengendalian penyakit ini bisa dilakukan dengan cara sebagaimana berikut:
  • Perendaman benih sebelum disemai dengan menggunakan air hangat kuku dan fungisida;
  • Penyemprotan fungisida sejak terbentuknya bah untuk pencegahan;
  • Memusnahkan buah yang terserang;
  • Pengaturan jarak tanam tanaman.

9. Penyakit Busk Phytophthora

Penyakit ini menyerang seluruh bagian tanaman yaitu bagian akar, batang, daun dan buah. Gejala penyakit ini yaitu pada bagian akar akan membusuk dan terlihat berwarna kecoklatan, serangan pada batang akan membusuk dan berwarna kehitaman dan kulit batang mudah terkelupas. Gejala serangan pada daun akan membusuk, kehitaman dan lonyot. Gejala serangan pada buah, tangkai buah akan membusuk berwarna kehitaman dan akhirnya buah cabai gugur. Cara pengendalaian dan pencegahan bisa dilakukan dengan cara berikut:
  • Sanitasi kebun;
  • Mengatur jarak tanam tanaman;
  • Mencabut dan memusnahkan tanaman yang tersrang;
  • Penyemprotan insektisida kimia.
Demikain pembahasan tentang Hama dan Penyakit Tanaman Cabai Musim Hujan ini kami sampaikan, semoga pembahasan kami bisa bermanfaat untuk anda khususnya para pelaku tani cabai dalam menjalankan bisnis usahatani. Terima kasih atas kunjungannya.



Hama dan Penyakit Tanaman Cabai Musim Hujan Rating: 9 dari 10

No comments:

Post a Comment