Waktu tenggang bahan pangan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam siklus pemanfaatan sumber daya alam. keberadaannya merupakan sisi ketahanan alami bahan pangan.
Waktu tenggang atau kerusakan bahan pangan dapat terjadi pada saat sebelum panen maupun sebelum panen. Resiko kerusakan bahan panen sebelum dan saat panen ditinjau dari segi pengawetan kurang penting sebab sebelum dan saat panen diharapkan telah dilakukan seleksi tehnik hingga bahan yang rusak pada saat tersebut tidak diikutsertakan dalam penggunaan lebih lanjut dari bahan tersebut.
Tipe resiko alami bahan pangan dapat dilihat daari kerusakan dan kerentaan yang terjadi pada bahan pangan. Pembedaan tipe tersebut sangat erat kaitannya dengan faktor penyebab resiko kerusakan, meskipun penyebab tersebut sesungguhnya dapat menjadi perangsang faktor yang lain dan dapat menghasilkan resiko tersendiri.
Tipe resiko kerusakan pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: Kerusakan mekanis, kerusakan kimiawi dan kerusakan mikrobiologis. Ketiga resiko tersebut juga dapat befungsi merangsang timbulnya tipe kerusakan lain. berikut adalah penjelasan perihal tipe kerusakan sebagaimana dimaksud:
Kerusakan Mekanis
Kerusakan Kimiawi
Bahan pangan mempunyai kandungan dan komposisi kimia yang berbeda-beda hingga kecenderungan reaksi kimia yang mungkin terjadi juga berbeda serta banyak ragamnya. Setelah di panen aktivitas fisiologis pasca panaen masih berlangsung hingga beberapa waktu. Reaksi dan aktivitas fisiologis tersebut dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan sehingga menimbulkan perubahan yang tidak dikehendaki. sebagai contoh : oksidasi lemak, koagulasi karena gangguan pH, reaksi pencoklatan dan proteolitis, pembusukan, penyimpangan bau rasa dan warna.
Kerusakan Mikrobiologis
Demikian artikel tentang analisa kerusakan bahan pangan dengan teknologi hasil pertanian ini saya sampaikan, semoga artikel ini bisa bermanfaa.
No comments:
Post a Comment