-->

Rekomendasi Untuk Anda :

Jagung Manis, Produksi Hasil Pertanian yang Menggiurkan

Siapa yang tidak tahu dengan komoditi jagung manis? komoditi yang mempunyai nama lain Zea may Saachrata sering dikonsumsi oleh berbagai ka...

10/06/2016

Analisa Kerusakan Bahan Pangan dengan Teknologi Hasil Pertanian

Pada kesempatan kali ini saya kan menulis artikel tentang Kerusakan Bahan Pangan, dengan tujuan untuk melihat kerusakan bahan pangan yang terjadi setelah pasca panen.
Waktu tenggang bahan pangan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dalam siklus pemanfaatan sumber daya alam. keberadaannya merupakan sisi ketahanan alami bahan pangan.

Waktu tenggang atau kerusakan bahan pangan dapat terjadi pada saat sebelum panen maupun sebelum panen. Resiko kerusakan bahan panen sebelum dan saat panen ditinjau dari segi pengawetan kurang penting sebab sebelum dan saat panen diharapkan telah dilakukan seleksi tehnik hingga bahan yang rusak pada saat tersebut tidak diikutsertakan dalam penggunaan lebih lanjut dari bahan tersebut.

Tipe resiko alami bahan pangan dapat dilihat daari kerusakan dan kerentaan yang terjadi pada bahan pangan. Pembedaan tipe tersebut sangat erat kaitannya dengan faktor penyebab resiko kerusakan, meskipun penyebab tersebut sesungguhnya dapat menjadi perangsang faktor yang lain dan dapat menghasilkan resiko tersendiri.
Analisa Kerusakan Bahan Pangan dengan Teknologi Hasil Pertanian
Tipe resiko kerusakan pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: Kerusakan mekanis, kerusakan kimiawi dan kerusakan mikrobiologis. Ketiga resiko tersebut juga dapat befungsi merangsang timbulnya tipe kerusakan lain. berikut adalah penjelasan perihal tipe kerusakan sebagaimana dimaksud:

Kerusakan Mekanis

Tipe ini mengakibatkan perubahan bentuk dan penampilan bahan pangan di samping tekstur, warna dan keutuhan bahan, sebagai contoh: memar, lecet, lubang retak, remuk dan lain-lain. penyebabnya antara lain kecerobohan pegawai dan serangga.

Kerusakan Kimiawi

Bahan pangan mempunyai kandungan dan komposisi kimia yang berbeda-beda hingga kecenderungan reaksi kimia yang mungkin terjadi juga berbeda serta banyak ragamnya. Setelah di panen aktivitas fisiologis pasca panaen masih berlangsung hingga beberapa waktu. Reaksi dan aktivitas fisiologis tersebut dapat menyebabkan kerusakan bahan pangan sehingga menimbulkan perubahan yang tidak dikehendaki. sebagai contoh : oksidasi lemak, koagulasi karena gangguan pH, reaksi pencoklatan dan proteolitis, pembusukan, penyimpangan bau rasa dan warna.

Kerusakan Mikrobiologis

Adalah kerusakan yang disebabkan oleh mikrobia yang terdapat dalam bahan. kerusakan ini dapat pula menyebabkan kerusakan kimiawi. contoh: kebusukan telur, roti berjamur, susu asam atau kental,  sayuran dan buah membusuk serta noda biru pada daging. kerusakan biologis yang paling tidak dikehendaki adalah adanya kegiatan bakteri pathogen yang dapat mengeluarkan racun atau toksis.

Demikian artikel tentang analisa kerusakan bahan pangan dengan teknologi hasil pertanian ini saya sampaikan, semoga artikel ini bisa bermanfaa.
Analisa Kerusakan Bahan Pangan dengan Teknologi Hasil Pertanian Rating: 9 dari 10

No comments:

Post a Comment