Sebagian besar air yang diperlukan oleh tumbuhan berasal dari tanah (disebut air tanah). Air ini harus tersedia pada saat tumbuhan memerlukannya. Kebutuhan air setiap tumbuhan berbeda. Tumbuhan air umumnya memerlukan air lebih banyak dibandingkan jenis tumbuhan lainnya.
Air diperlukan oleh tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan biologisnya, antara lain untuk memenuhi transpirasi, dalam proses asimilasi untuk pembentukan karbohidrat, erta untuk mengangkut hasil-hasil fotosintesisnya keseluruh jaringan tumbuhan, disamping itu air merupakan bagian penyusunan tumbuhan. Air tanah berfungsi sebagai pelarut unsur hara dalam tanah. Air tanah dan unsur hara ini membentuk larutan tanah. Air tanah yang berfungsi membawa unsur hara ke permukaan akar tumbuhan. Didalam jaringan/ tubuh tumbuhan air ini juga yang berperan sdalam mengangkut unsur hara yang diserap akar keseluruh tubuh tumbuhan.
Reaksi-reaksi kimia dalam tanah hanya berlangsung bila terdapat air. Pelepasan unsur-unsur hara dari mineral primer terutama juga karena pengaruh air, yang kemudian mengangkutnya ke tempat lain (pencucian unsur hara). Sebaliknya kemampuan air menghanyutkan unsur hara dapat pula dimanfaatkan untuk mencuci garam-garam beracun yang berlebihan di dalam tanah.
Dalam pengolahan tanah, air tanah juga berfungsi mempermudah pengolahan tanah, mengendalikan perubahan suhu, dabn bila menggenang (pada sitem sawah) dapat menghambat pertumbuhan gulma.
Hubungan Air Tanah- Tanaman
Karena air yang diadsorpsi oleh tumbuhan dari tanah tidak mengalir secara bebas, melainkan berdifusi lambat ke dalam akar tumbuhan melalui proses osmosis, maka diperlukan area kontak yang luas antara akar tumbuhan dengan partikel tanah. Disini dibahas kemampuan tumbuhan memperoleh air tanah.
Konservasi Air
Konservasi air hujan sangat penting bagi daerah-daerah aridic, ustic dan xeric. Dimana selalu terjadi defisit air yang benar. Konservasi air di daerah ini umumnya ditekankan untuk meningkatkan jumlah air yang memasuki tanah dan mengurangi jumlah kehilangan air. Ini berarti (1) meningkatkan laju infiltrasi dan kapasitas penyimpanan air di daerah perakaran, dan (2) mengurangi kehilangan air karena evaporasi dan run off.
Pengendalian Penguapan
Mulsa adalah setiap bahan yang dipakai dipermukaan tanah untuk menghindari kehilangan air melalui penguapan atau menekan pertumbuhan gulma. Bahan mulsa antara lain, sisa tanaman, pupuk kandang, limbah industri kayu, jertas dan plastik.
Mulsa sisa tanaman merupakan bahan sisa tanaman yang ditanam sebelumnya, seperti jerami tongkol jagung dan lain-lain. Dengan menggunakan mesin atau sabit, sisa tanaman ini dipotong-potong dan disebar ratakan di atas permukaan atanah. Mulsa demikian cukup efektif mengendalikan kehilangan air melalui penguapan, terutama di daerah-daerah sub-humid dan semi arid. Contohnya seperti dilakukan oleh petani-petani di Jawa Timur, yang dikenal dengan nama walik dami, sebelum penanaman kedelai panen padi.
Sisa kertas dan plastik merupakan bahan yang dibuat khusus untuk mulsa, yang dihamparkan di atas tanah, diikat sehingga tidak mudah terbuang. Tanaman tumbuh melalui lobang-lobang yang telah disiapkan. Selama tanah tertutup oleh mulsa, dengan demikian air dapat diawetkan dan pertumbuhan gulma tertekan. Kecuali apabila terjadi hujan yang sangat lebat, mulsa kertas dan plastik tidak mengganggu infiltrasi. Contoh yang berhasil adalah penggunaan mulsa kertas basah diperkebunan nanas di Hawai.
Demikian artikel tentang pentingnya air tanah ini saya buat, semoga bermanfaat untuk menunjang kegiatan agribisnis anda. terima kasih
No comments:
Post a Comment